About Me

i'm just an ordinary woman...

Monday, January 4, 2010

sekilas mengenai depresi

Apakah Anda mengetahui apakah depresi? Bagaimana mengetahui apakah kita terkena depresi? Disini saya akan menjelaskan sedikit mengenai depresi.
Menurut Bramastyo (2009), depresi merupakan penyakit psikis yang bisa menyerang semua lapisan usia, mulai dari anak-anak sampai lansia. Sedangkan menurut Hawari (2001), depresi adalah salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan (affective/mood disorder), yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa, dan lain sebagainya.

Gejala klinis depresi menurut Hawari (2001), adalah sebagai berikut:
  • afek disforik, yaitu perasaan murung, sedih, gairah hidup menurun, tidak semangat, merasa tidak berdaya
  • perasaan bersalah, berdosa, penyesalan
  • nafsu makan menurun
  • berat badan menurun
  • konsentrasi dan daya ingat menurun
  • gangguan tidur: insomnia (sukar/tidak dapat tidur) atau sebaliknya hipersomnia (terlalu banyak tidur). Gangguan ini seringkali disertai dengan mimpi-mimpi yang tidak menyenangkan, misalnya mimpi orang yang telah meninggal
  • agitasi atau retardasi psikomotor (gaduh gelisah atau lemah tak berdaya)
  • hilangnya rasa senang, semangat dan minat, tidak suka lagi melakukan hobi, kreativitas menurun, prodiktivitas juga menurun
  • gangguan seksual (libido menurun)
  • pikiran-pikiran tentang kematian, bunuh diri
Variasi depresi menurut Bramastyo (2009), adalah sebagai berikut:
  1. Depresi Pasca Melahirkan (postpartum depression), adalah depresi yang hadir setelah seorang ibu melahirkan bayinya.
  2. SAD (Seasonal Affective Disorder), di beberapa negara yang memiliki empat musim terkadang ditemukan depresi jenis ini. Hal itu ditandai dengan terjadinya depresi berpola musiman. Misalnya, gejala-gejala depresi muncul setiap musim gugur dan kembali normal setiap musim semi.
  3. Manic Depressive (bipolar disorder), depresi juga bisa hadir disertai gangguan manic. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: a. mood meningkat, euforia (gembira berlebihan); b. emosi labil, grandiosity; c. kepercayaan diri meningkat, seringkali berlebihan; d. grandiositas (merasa diri orang besar, penting, dsb); e. banyak bicara (klanging); f. berbicara dengan nada mendesak; g. munculnya lompatan-lompatan gagasan di otak (tiba-tiba mendapat ide untuk melakukan ini dan itu); h. kadang disertai halusinasi; i. erotomania (terobsesi pada objek yang dicintai); j. tenaga meningkat; k. nafsu makan menurun; l. insomnia (kebutuhan untuk tidur berkurang).
  4. Depresi yang Menyertai Gangguan Fisik. Depresi tidak jarang menyertai beberapa gangguan fisik yang dialami seseorang. Para penderita long diseases atau penyakit-penyakit yang membutuhkan perawatan jangka panjang seringkali mengalami depresi karena secara psikis merasa tertekan.
Apakah pengetahuan Anda tentang depresi bertambah setelah membaca tulisan ini? Semoga saja iya..Mudah-mudahan tulisan saya ini bermanfaat..

Sumber:
"Manajemen Stres, Cemas dan Depresi", oleh Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater
Penerbit: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001

"Depresi? No Way!", oleh Wahyu Bramastyo
Penerbit: ANDI Yogyakarta, 2009


No comments:

Post a Comment

Followers