About Me

i'm just an ordinary woman...

Sunday, January 3, 2010

Pengaruh Situs Jejaring Sosial (Friendster) Terhadap Perilaku Remaja

Sekarang ini, memiliki akun di jejaring sosial merupakan hal yang umum terjadi pada remaja. Dengan memiliki akun di jejaring sosial, kita dapat mudah berkomunikasi dengan siapapun seperti teman, atau bahkan orang yang tadinya tidak kita kenal tanpa harus bertemu atau mengobrol di telepon. Biasanya, orang-orang memiliki akun hampir di setiap situs jejaring sosial yang ada, salah satunya adalah Friendster.

Friendster adalah salah satu situs
Social Network Service yang terpopuler di Asia. Social Network Service (Layanan Jaringan Sosial) ini merupakan pelayanan pembangunan data sosial bertumpu pada anggota yang mendefinisikannya secara terus menerus. Layanan ini disediakan secara gratis dan tidak memungut biaya.

Secara umum Friendster berguna untuk berkomunikasi dengan teman di seluruh dunia melalui internet. Friendster juga berguna untuk mencari teman lama maupun teman baru di dunia maya. Untuk kalangan remaja biasanya Friendster digunakan untuk mencari teman dan pacar baru.

  • Pengaruh positif :
  1. Keep in Contact (komunikasi tetap terjaga), dengan saling kirim-kirim comment dan message. Kita tetap bisa menjalin komunikasi dengan teman di manapun kita berada tanpa harus repot-repot bertemu langsung dengan mereka.
  2. Dapat membuat kita berkomunikasi secara terbuka. Friendster memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan siapapun tanpa terbatas ruang dan waktu, berbeda dengan jika kita bertemu langsung atau mengobrol di telepon yang jelas harus menyesuaikan waktu kita dan mereka terlebih dahulu. Dengan adanya Friendster, kita bisa berkomunikasi dengan orang lain kapanpun kita inginkan.
  3. Menambah wawasan iptek. Dengan memiliki akun di jejaring sosial kita sudah menambah wawasan kita mengenai iptek seperti cara membuat e-mail, cara sign in, cara sign out/log out, cara upload foto, cara embed media, cara update profile, cara add request, cara tag foto, dan lain-lain. Setiap orang yang memiliki akun di jejaring sosial manapun pasti pernah melakukan hal-hal tersebut dan tanpa disadari kita sudah mengantongi beberapa ilmu baru bukan?
  4. Menambah kenalan baru. Di Friendster, kita bisa meng-add siapa saja untuk menjadi teman kita, bahkan orang yang kita tidak kenal sekalipun.
  5. Jadi lebih kreatif. Karena bosan dengan tampilan layout Friendster kita, kita jadi rajin-rajin update profile dan merubah-ubah tampilan layout kita sehingga sesuai dengan apa yang kita inginkan. Secara tidak langsung, itu membuat kita menjadi orang yang lebih kreatif kan?
  • Pengaruh negatif:
  1. Menjadikannya sebagai prioritas utama. Setiap orang yang memiliki akun di jejaring sosial pasti merasa berkewajiban untuk selalu online, mengupdate status atau hanya sekedar melihat notification. Hal tersebut dijadikan prioritas utama ketimbang belajar atau mengerjakan tugas karena tidak ingin ketinggalan berita-berita atau kejadian-kejadian terbaru, atau hanya sekedar ingin eksis.
  2. Memiliki rasa ingin tahu yang berlebihan terhadap privasi orang. Sekarang ini, fasilitas comment tidak hanya digunakan untuk mengkritik atau mengomentari seseorang tapi 70% digunakan untuk menggosip. Awalnya kita tidak mengetahui masalah seseorang, tapi kita melihatnya di status mereka. Kemudian kita memberikan comment yang nantinya orang-orang juga ikutan comment yang ujung-ujungnya jadi menggosipkan orang yang punya status tersebut. Itu sama saja dengan melihat dan ingin tahu privasi orang kan?
  3. Komunikasi terhadap keluarga berkurang. Karena sibuk berinternetan, kita jadi jarang mengobrol atau menghabiskan waktu dengan keluarga. Tanpa disadari hubungan kita dengan keluarga menjadi jauh karena kita lebih sering berinternetan daripada mengobrol dengan keluarga. Hal ini sangat disayangkan karena menjalin hubungan yang baik dengan keluarga itu sangat penting.
  4. Pencurian ID (identitas) seseorang di internet oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut sangat merugikan apalagi kalau digunakan untuk hal-hal yang tidak semestinya, atau bahkan tindak kriminal.
  5. Kecanduan. Kita merasa jika tidak online sehari saja, hidup kita sudah ketinggalan jaman karena ketinggalan berita-berita kan? Well, itu sama saja dengan kecanduan karena kita "nagih" terus untuk selalu online setiap hari, setiap saat.
  6. Anti sosial. Kita dapat menjadi anti-sosial apabila memaknai semua itu secara berlebihan. Dapat kita bayangkan apabila kita duduk berjam-jam hanya untuk mengomentari teman kita lewat layar komputer dibandingkan dengan bertemu langsung dan duduk bersama? Lama-lama fungsi sosial dapat tergantikan oleh digitalisasi. Bisa-bisa, kita jadi takut atau tidak biasa bertemu dan mengobrol langsung dengan orang.
Kurang lebih itulah pengaruh situs jejaring sosial, dalam kasus ini adalah Friendster, terhadap perilaku remaja sekarang ini. Remaja jaman sekarang tampaknya sudah banyak yang terkena dampak negatif dari jejaring sosial (Friendster) ini karena hal ini sangat menjamur di masyarakat. Topik-topik yang sering dibicarakan oleh mereka biasanya tidak jauh dari status-status di Friendster atau berita-berita terbaru yang terjadi, ketimbang membicarakan mata pelajaran yang baru saja mereka terima di sekolah atau membicarakan tugas-tugas sekolah.
Sebenarnya, memiliki akun di jejaring sosial itu tidak masalah asal digunakan tepat pada tempatnya dan untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat, bukan untuk hal-hal yang tidak baik dan merugikan orang lain. Kita juga tidak wajib untuk memiliki akun di semua situs jejaring sosial yang ada, karena nanti bukannya fokus pada sekolah tapi malah jadi fokus untuk online
setiap saat kan?


Sumber:

http://mszzz.wordpress.com/2009/03/04/perkembangan-dunia-jaringan-sosial-friendster-facebook-dll-terhadap-dunia-remaja/


http://lumansupra.wordpress.com/2009/03/24/dampak-situs-jejaring-sosial/

No comments:

Post a Comment

Followers